Pulmonologi



HEMOPTISIS
PENGERTIAN
Hemoptisis adalah ekspektorasi darah dari saluran napas. Darah bervariasi dari dahak disertai bercak/lapisan darah hingga batuk berisi darah saja. Batuk darah masif adalah batuk darah lebih dari 100 mL hingga lebih dari 600 mL darah dalam 24 jam
DIAGNOSIS
  Anamnesis
-      batuk, darah berwama merah segar, bercampur busa,
-      batuk sebelumnya, dahak (jumlah, bau, penampilan), demam, sesak, nyeri dada, riwayat penyakit paru, penurunan berat badan, anoreksia
-      penyakit komorbid, riwayat penyakit sebelumnya
-      kelainan perdarahan, penggunaan obat antikoagulan / obat yang dapat menginduksi trombositopenia
-      kebiasaan: merokok
  Pemeriksaan fisik
-      orofaring, nasofaring: tidak ada sumber perdarahan.
-      paru : ronk basah atau kering, pleural friction rub,
-      jantung : tanda-tanda hipertensi pulmonal, mitral stenosis, gagal jantung
     Foto toraks : Menentukan lesi paru (lokal/difus), kardiak
     Laboratorium
-      DPL, LED, ureum, kreatinin, urin lengkap
-      Hemostasis (aPTT): bila perlu
-      Sputum: pemeriksaan BTA langsung dan kultur, pewarnaan Gram, kultur MOR
     Bronkoskopi: Menentukan lokasi sumber perdarahan dan diagnosis
     CTscan toraks: Menemukan bronkiektasis, malformasi AV
     Angiografi: Menemukan emboli paru, malformasi AV
DIAGNOSIS BANDING
   Sumber trakeobronkial:
-      Neoplasma (karsinoma bronkogenik, tumor metastasis endobronkial, dll)
-      Bronkitis (akut dan kronik)
-      Bronkiektasis
-      Bronkiolitiasis
-      Trauma
-      Benda asing
   Sumber parenkim paru:
-      Tuberkulosis paru
-      Pneumonia
-      Abses paru
-      Mycetoma (fungus ball)
-      Sindrom Goodpasture
-      Granulomatosis Wegener
-      Pneumonitis lupus
-      Sumber vaskular
-      Peningkatan tekanan vena pulmonal (stenosis mitral)
-      Emboli paru
-      Malformasi AV
-      Hematemesis
-      Perdarahan nasofaring
-      Koagulopati, pengobatan trombolitik/antikoagulan
Pemeriksaan penunjang
      Foto toraks
      Laboratorium:
-       DPL, LED, ureum, kreatinin, urine lengkap
-       Hemostasis:bilaperlu
-       Sputum: pemeriksaan BTA, pewarnaan Gram, kultur MOR,
      Bronkoskopi: bilaperlu
      CT Scan toraks: bila perlu
TERAPI
Hemoptisis masif:
Tujuan terapi adalah mempertahankan jalan napas, proteksi paru yang sehat, menghentikan perdarahan.
      Istirahat baring, kepala direndahkan tubuh miring ke sisi sakit
      Oksigen
      Infus, bila perlu transfusi darah

      Medikamentosa:
-       Antibiotika
-       Kodein tablet untuk supresi batuk
-       Koreksi koagulopati: Vitamin K intravena
      Bronkoskopi: diagnostik dan terapeutik topikal (bilas air es, instilasi epinefrin),
      Intubasi selektif pada bronkus paru yang tidak berdarah (bila perlu)
Indikasi operasi pada pasien batuk darah masif:
      Batuk darah > 600 cc/24 jam, dan pada observasi tidak berhenti
      Batuk darah 100 - 250 cc/24 jam, Hb < 10 g/dL, dan pada observasi tidak berhenti
      Batuk darah 100 - 250 cc/24 jam, Hb > 10 g/dL, dan pada observasi 48 jam tidak berhenti
Hemoptisis non-masif:
Tujuan terapi adalah mengendalikan penyakit dasar. Terapi konservatif sesuai penyakit dasar
KOMPLIKASI
Asfiksia, atelektasis, anemia

PROGNOSIS
Tergantung pada penyebabnya.


REFERENSI
1.    Uyainah A. Hemoptisis. In: Simadibrata M, Setiati S, Alwi I, Maryantoro, Gani RA, Mansjoer A, editors. Pedoman Diagnosis dan Terapi di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI;1999.p. 215-6.
2.    Approach to the Patient. In: Fishman AP, Elias JA, Fishman JA, Grippi MA, Kaiser LR, Senior RM.editors. Fishman s Manual of Pulmonary Diseases and Disorders. 3rd ed. New York: McGraw-Hill; 2002.p. 16-21.
3.    Weinberger SE, Braunwald E. Cough and Hemoptysis. In: Braunwald E, Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL. Harrison's Principles of Internal Medicine. 15,h ed. New York: McGraw-Hill; 2001.p. 203-7.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar